BENGKALIS – Dalam upaya penanggulangan abrasi di Pulau Bengkalis, Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Badan Penelitian dan Pembangunan (Balitbang) menggelar Diseminasi Penerapan Struktur Pelindung Pantai, dengan menghadirkan narasumber dari ketua kajian studi penanggulangan bencana abrasi pantai Politeknik Negeri Bengkalis DR. Eng Noerdin Basir, Kamis (3/9/2020).
Dikatakan Plh. Bupati Bengkalis yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Heri Indra Putra, dalam rapat yang digelar diruang rapat Hang Tuah lantai 2 Kantor Bupati Bengkalis, bahwa abrasi pantai merupakan salah satu permasalahan utama dalam upaya perlindungan pesisir pantai.
“Fenomena ini dapat berdampak pada tergerusnya garis pantai yang dapat mengganggu permukiman serta infrastruktur dan fasilitas-fasilitas umum. penanganan erosi pantai telah banyak dilakukan dengan menggunakan struktur keras (hard structure), seperti revetmen, pemecah gelombang, tembok laut, groin atau kombinasi dari jenis pelindung pantai”. Ucap Heri.
Heri menambahkan, melalui survei yang telah dilakukan struktur keras terbukti berhasil mengatasi erosi pantai berpasir atau berkarang, tetapi kurang efektif dalam mengatasi erosi pada pantai berlumpur.
“Untuk itu tentunya kita harus terus berupaya dan berinovasi untuk mengatasi terjadi abrasi di pulau Bengkalis”. Tuturnya.
Selain itu menurut Heri, abrasi yang terjadi menyebabkan masyarakat pesisir menjadi resah, mengingat daratan yang menjadi penopang hidup, seperti lahan tempat tinggal dan lahan perkebunan serta persawahan hilang sia-sia digerus oleh ganasnya abrasi pantai. **(Ep/Rls).
Editor: Noeradi.