PEKAN BARU – Sejumlah pihak, termasuk Aktivis Mahasiswa Riau menentang pelaksanaan diskusi untuk membahas deklarasi yang dilaksanakan oleh Barisan Muda Masa Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (BM KAMI) Riau di Pekanbaru pada tanggal 07 Oktober 2020 lalu.
Mereka menilai Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia merupakan Organisasi yang hanya mengatas namakan suara rakyat, dan gerakannya tersebut menganggap bahwa kebebasan berpendapat sudah dibungkam, padahal masalah tersebut tidak sesuai dengan kejadian dilapangan.
Selain itu, dengan adanya deklarasi BM KAMI beberapa waktu lalu dikatakan dapat mengakibatkan pada timbulnya pemahaman baru yang berdampak pada kesatuan bangsa dan ketidak stabillan Negara ditengah masa pandemi ini nantinya.
“Saya menganggap dengan adanya deklarasi BM KAMI beberapa waktu yang lalu sangat tidak etis dilakukan untuk wilayah Riau yang kondisinya masyarakat Riau sudah cukup dengan polimik yang terjadi sekarang, apalagi dua orang yang ikut mendeklarasikan itu bukan figur baru didunia aktifis Riau, yaitu ada Sudirman dan Wiriyanto Aswir, ini cukup mengecewakan”. Ucap Khairul, Kamis (8/10/2020).
Khairul melanjutkan, ditengah kondisi dan situasi pandemi covid-19 seperti sa’at sekarang ini, sebaiknya masyarakat fokus membantu Pemerintah dalam upaya pemutusan mata rantai penyebaran dan penularan serta menanggulangi wabah pandemi yang tengah melanda dunia.
“Seharusnya dengan kondisi seperti ini lebih baik kita fokus kepada pencegahan penyebaran covid-19 untuk wilayah Riau, dengan cara berkolaborasi bersama pemerintah daerah”. Tutup Khairul. (Rls).