17 dari 19 Warga Sendaur Terima BST Kemensos Hari Ini

MERANTI – Pemerintah Desa Sendaur Kecamatan Rangsang Pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti, fasilitasi penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada 17 dari 19 Kepala Keluarga terdampak Covid-19, yang sudah terdaftar didata Kemensos, Rabu (26/6/2020).

Dikatakan Kepala Desa, Ardianto, S.Hl, hal itu dikarenakan 2 KK yang sudah terdaftar di Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut mengundurkan diri, karena sudah terdaftar sebagai penerima manfaat pada Bantuan Sosial lainnya, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH).

“Hal seperti ini bisa saja terjadi, namun sesuai aturan, pihak pemerintah desa harus memberikan yang bersangkutan untuk membuat pilihan diantara dua bansos tersebut”. Kata Kepala Desa.

Adapun mekanisme pengunduran diri itu juga melalui ketentuan dan prosedur yang sudah ditetapkan pemerintah, yaitu melalui surat pengunduran diri yang ditanda tangani oleh nama penerima manfaat tersebut.

“Penerima manfaat ini harus bersedia membuat surat pernyataan mengundurkan diri, seperti salah satunya Kepala Keluarga atas nama bapak Suratman, dengan menyatakan bahwa dia dan keluarganya ikhlas tidak menerima bantuan ini, karena mereka telah menjadi penerima bantuan PKH”. Tambah Ardianto.

Kemudian Kepala Desa melanjutkan, dengan adanya bantuan sementara covid-19 dari Kemensos ini, masyarakat terdampak hingga terputus mata pencariannya, dapat terbantu secara perekonomian. Selain itu Kades juga mengingatkan warga untuk berpartisipasi dalam upaya pemutusan penyebaran mata rantai wabah ini.

“Kita berharap kepada masyarakat Sendaur khususnya, untuk memberikan partisipasi nya dengan bersama pemerintah melawan virus Corona ini, yaitu dengan menerapkan pola hidup baru sesuai prosedur protokol kesehatan, dengan cara selalu menggunakan masker bila bepergian, hindari kerumunan, menjaga jarak sosial, serta mengutamakan cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir”. Jelas Kades.

Menurut Kades, dengan cara itu, berarti masyarakat Sendaur khususnya, sudah menjadi pelaku pemutus mata rantai penularan Corona Virus Disease 2019 yang melanda dunia saat ini. **(Red)